Dari Merapi Kami Belajar
February 28, 2012
Liburan,
Banyak cara
untuk menghabiskan liburan, tak perlu pergi jauh-jauh ataupun menguras kantong,
kita bisa melakukan hal-hal unik dan bermanfaat.
Setahun
yang lalu, aku mengisi waktu liburan bersama teman-teman dengan mengunjungi
para korban bencana alam pasca tiga bulan meletusnya gunung merapi, kebetulan
lokasi nya tak terlalu jauh dari pesantren kami. Awalnya, kami kira ini akan menjenuhkan, tapi
ternyata tidak. Kami saling berbagi cerita dengan para korban, mengisi pegajian
dan membantu mereka ala kadarnya. Selepas itu, kami mengunjungi dapur umum,
membantu masak dan membungkus makanan untuk diserahkan kepada para warga sekitar.
Kemudian kami
di ajak untuk jalan-jalan ke lokasi kejadian yang letaknya tak jauh dari lokasi penampungan.
Pertama kami melihat, Ya Allah.. Sungguh keagunganmu, hanya sekejap Engkau
merubah semuanya. Gunung Merapi yang hijau, indah kini telah berubah menjadi
padang pasir, tak ada yang tersisa. Semua ini meluluh lantakkan kesombongan
manusia. Kami terus berjalan ke atas, seorang ibu paruh baya berkata dengan
mata yang berkaca-kaca, “nak.. ini dulu
rumah ibu.. udah habis semuanya, ga bersisa. Nah, yang di ujung sana bekas
sekolah, yang ada tiang benderanya.”
Dalam
pelajaran ini, kami menemukan beberapa kuasa Allah yang membuat kami takjub,
yaitu, kami menemukan bangkai sapi dengan organ tubuhnya yang masih lengkap,
walaupun baunya sangat menyengat, kami memaksa melihat. Selain itu, kami juga
melihat batu yang masih mengeluarkan asap panas, aku tidak terlalu paham secara geologinya,
tapi ini sungguh menarik, sayangnya, ya..Allah berkehendak atas apapun, karena Dia lah pemilik seluruh jagat raya ini.
Dari merapi, kami belajar. Kesombongan tak berarti apapun, karna setinggi apapun kita, tetap ada Allah yang berhak atas apapun yang dikehendaki Nya , Dialah pemilik alam ini.
Dari
merapi, kami belajar. Bersyukur, bersyukur atas apa yang masih bisa kita
rasakan. Nikmat yang Allah berikan sungguh terlampau banyak.
0 komentar