Gambar hanya ilustrasi

Bukan sekali, dua kali, macet di sepanjang Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung terjadi tiga kali dalam sehari, jam 6.00, 14.00, dan 22.00. Penyebab macet ini karena pertukaran shift para buruh PT Kahatex. Buruh di Kahatex ini terbilang paling banyak jika dibandingkan dengan pabrik-pabrik yang berada di sekitarnya.

Bukan hanya itu, angkot yang ngetem seenaknya, para pedagang yang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan, motor yang berjalan melawan arah, dan para buruh yang akan menyebrang jalan. Efek ini justru merugikan banyak kalangan.

Seandainya mau sedikit saja lebih disiplin. Para pejalan kaki yang ingin menyebrang melewati jembatan penyebrangan yang telah disediakan, sayangnya, jembatan tersebut sudah tidak ada fungsinya, nyaris tidak ada yang menggunakannya.

Seandainya mau sedikit saja lebih disiplin. Para pengendara motor tetap pad jalurnya, biarlah memutar sedikit demi kelancaran bagi semua orang.

Dan seandainya mau sedikit saja lebih disiplin. Angkot tidak ngetem sembarangan, para pedagang tertib dalam berjualan. Hal ini akan mengurangi kemacetan.

Tidak hanya itu, kemacetan di jalan ini pun kerap terjadi apabila hujan turun. Hal ini diduga karena pembuangan limbah pabrik secara sembarangan. Seandainya para Top Manager di pabrik tersebut mau berbenah, memperbaiki pembuangan limbah dan mengolahnya dengan baik.

Ini baru satu tempat, belum lagi di tempat-tempat lain, tentunya hal ini perlu dibenahi. Tidak usah menunggu pembenahan dari pemerintah, karena sedikit sekali kemungkinannya. Karena iti, mulailah dari diri sendiri, belajar untuk disiplin, tidak egois.

Seandainya mau sedikit saja lebih disiplin.. Saya rasa dunia ini menjadi lebih baik.

Dalam perjalanan pulang ke rumah. Macet.