Harga Sebuah Pengorbanan

January 22, 2016


Untuk bisa tetap berpijak di bumi ini, begitu banyak yang harus ia korbankan.

Untuk memenuhi begitu banyak permintaan, satu per satu keinginan mulai ia korbankan.

Untuk membuat orang yang ia sayang tersenyum, ia berkorban waktu dan perasaan. 

Bahkan, seluruh hidupnya pun ia korbankan. Demi ketaatan, katanya.

Ia selalu mengorbankan banyak hal dan mengatakan, “aku baik-baik saja”.

Hidupnya adalah untuk pengorbanan semata.

“Tidakkah kau merasa rugi? Tidakkah kau ingin memiliki hidupmu sendiri?” tanyaku suatu ketika.

Ia hanya menggeleng sembari tersenyum. “Aku baik-baik saja,” katamu.

 Entah apa maknanya. Tapi, ku rasa pengorbananmu sangat dalam. 

“Tak bisakah sekali saja kau meminta hidupmu pada seseorang itu?” tanyaku lagi.

Dan lagi-lagi kau hanya tersenyum. Dari sekian pertanyaan yang ku lontarkan kau hanya tersenyum.

“Kamu sudah begitu banyak berkorban, tetapi lihatlah.. apa yang dia lakukan? Dia jarang sekali menghargaimu,” kataku dengan nada kesal yang tak dapat lagi ku tahan.

“Aku berkorban seperti ini demi anak-anakku. Demi kehidupan anak - anakku yang ku yakin Allah pasti akan menjaga mereka. Yang kuyakin, dengan pengorbanan ini anak-anakku akan sukses dunia akhirat,” katanya dengan suaranya yang masih teduh.

Aku tak mampu lagi berkata. Air mataku tak dapat ku tahan lagi. Marah, sedih, sekaligus kagum padanya.

“Aku bisa saja pergi darinya. Tapi, aku ingat anak-anakku,”

Kau, telah mengorbankan segalanya. Aku hanya memohon pada Allah agar ia diganjar dengan Surga. 

Sebagai harga dari pengorbanannya selama ini.

-- repost, dari catatanku di tumblr 

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews