Surat Cinta Pertama

January 16, 2016


Assalamualaikum, nak..
Ketika kamu sedang membaca ini, bagaimana suasana hatimu? Sedang bahagiakah? Atau kamu sedang cemberut sedih? Ini surat pertama Bunda untukmu. Surat ini dibuat jauh sebelum kamu ada disamping Bunda.

Nak.. Bunda menulis ini ketika kamu belum terlahir di dunia ini. Bahkan, kamu harus tau.. Bunda belum tahu wujud Ayahmu seperti apa.. Mungkin Bunda telah mengenalnya sekilas, mungkin juga Bunda sering bertemu dengan Ayahmu, atau mungkin Bunda & Ayahmu saat ini belum saling mengenal.. 

Tapi, meskipun Ayah & Bundamu sekarang ini belum saling mengetahui bahwa kami berjodoh.. Bunda ingin menulis surat cinta untukmu. Bunda rasa, mulai sekarang Bunda akan menyicil menuliskan surat cinta ini untukmu. Karena, Bunda tidak tahu sampai usiamu yang keberapa Bunda bisa menemani.

Sayang.. pada surat pertama ini, bisakah kamu ceritakan pada Bunda, bagaimana Ayahmu? Apakah ia suka mengajakmu jalan-jalan? Dia tidak pemarah kan? Dia suka mengajakmu bermain & bercanda kan?

Biarkan Bunda menebak. Hmm, Bunda rasa Ayahmu jauh lebih lembut dari Bunda. Bahkan, dia sangat bijaksana. Bukankah saat kalian berantem hebat kemarin, Ayahmu yang melerai kan? Bunda bahkan sudah angkat tangan dengan adu mulut yang kalian lakukan, padahal masalahnya hanya sepele. Kalian memperdebatkan "siapa yang seharusnya mandi duluan". Bunda tahu kalian sering kali kendebatkan ini, sehingga marah Bunda pun kalian acuhkan. Dan.. Ayah melerai tanpa marah, meminta penjelasan kalian berantem untuk kemudian mengucapkan sedikit nasehatnya, mendamaikan kalian.

Kamu tahu, nak.. ketika saat ini Bunda belum menikah, Bunda menetapkan kriteria penyayang untuk pendamping hidup Bunda. Mungkin kamu bertanya "mengapa?". Ya.. Itu demi kalian di masa depan. Ketika di depan kalian ada sosok yang penyayang, Bunda ingin, hati kalian juga penuh dengan kasih sayang, untuk selalu berbagi kebaikan. Untuk selalu simpati & empati pada orang lain.

Di zaman Bunda sekarang, banyak orang yang melupakan hal-hal perasaan itu, kamu begitu perasa sedikit, akan langsung dibilang Baper (Bawa perasaan). Padahal, nak.. membawa perasaan itu juga perlu, jangan pernah kebal dengan perasaan kasih sayang. Sayangilah semua orang tanpa memandang martabat & harta, sampai kemudian Allah menyayangimu..

Dan mungkin kamu akan bertanya,
"Bukankah Allah menyayangi setiap hambaNya?"

Iya, nak.. Allah menyayangi hamba-hambaNya yang patuh kepadaNya. Allah menyayangi hamba-hambaNya yang menyebarkan kasih sayang dan saling mencintai. Ratusan tahun lalu, Idola kita Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam mengajarkan kita bagaimana caranya agar manusia-manusia ini saling mencintai..

Bagaimana caranya?

Kamu sapa temanmu. Sebarkan salam kepada teman-temanmu. Bahkan, pada yang tidak kamu kenali pun. Jika kamu segan, setidaknya berilah mereka senyuman.

Hatimu mungkin akan bertanya-tanya, Lalu, ketika Allah telah menyayangi kita, apa yang akan terjadi?

Ketika Allah telah menyayangi hambaNya, maka.. Allah akan menyerukan pada seluruh penduduk langit & bumi untuk menyayangi dan melindungimu. Indah bukan?

Baiklah. Tampaknya kamu sudah lelah. Surat pertama ini sebaiknya Bunda akhiri.

Salam Sayang.

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews