Tumpuan Harapan

October 24, 2017



Betapa pedihnya, saat aku sadar Allah mencubitku tersebab aku berharap pada selain Ia.

Aku yang terlalu yakin dengan garis takdir ke depan, hingga lupa jika pengharapanku belum sepenuhnya ditujukan pada Allah. 

Aku yang terlalu percaya diri bahwa semua akan berjalan atas kendaliku,

Aku lupa kala itu, ada Allah yang Maha Mengatur Segalanya.

Seketika, Allah luluh lantakkan segala harapan dan impian itu. 
Yang membuat hatiku sakit, seakan puluhan jarum menghujam hati. 
Membuat air mataku tak henti menetes. 

Tidak. Aku tidak menangis karena impianku sirna.
Hal yang paling membuatku sakit, terluka, adalah karena aku tidak menjadikan Allah sebagai tumpuan harapan. 


Aku lupa. Sungguh lupa

You Might Also Like

0 komentar

Total Pageviews