Sudah sepekan Ramadhan berlalu. Aku teriak sekeras apapun, Ramadhan akan tetap berlalu. Hal apa yang masih membekas dalam diri kita?

Masihkah membaca Al Quran sesemangat bulan lalu? Masihkah bersedekah sebanyak bulan kemarin? Adakah sisa kebaikan yang membekas dalam diri kita? Apakah dosa-dosa kita telah Allah ampuni?

Dalam sebuah ceramah, Ustaz Nuzul Dzikri pernah menyampaikan, salah satu tanda Allah mengampuni kita adalah tumbuhnya sikap tawadhu (rendah hati) setelah Ramadhan berlalu. Kita tak akan merasa sombong, merasa lebih baik dari orang lain, karena kita sadar.. kita berlumuran dosa.

Di akhir Ramadhan kita terus meminta ampunan kepada Allah. Doa yang diucap berulang kali, "Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul afwa fa'fu'anii", menandakan kita penuh dengan dosa, meminta Allah menghapuskan segala dosa kita. Maka, apa yang menyebabkan kita bersikap sombong di hadapan manusia lainnya?