"Hanya 10 hari dari 365 hari dalam setahun. Tak bisakah kau meluangkan waktu? Mengorbankan malam-malammu untuk berduaan dengan Sang Pengasih," hatiku berkata pada diriku sendiri.

Malam datang. Kantuk datang. Panggilan kasur begitu menggoda. Hingga pagi menjelang. Dan diisilah tangis penyesalan. Seharusnya tadi malam, aku...

Percuma kan? Menyesal pun tak akan mengembalikan waktu.

Malam terbaik itu kini telah pergi. Bulan istimewa sudah berlalu. Malam yang penuh dengan ampunan. Malam yang mendatangkan takdir terbaik.

Meski telah berlalu, kita masih bisa berusaha menjadikan 350 malam berikutnya terlewati dengan baik. Menjadikan malam yang baik untuk menjemput 10 malam terbaik di tahun depan.

Semoga kita masih memiliki waktu, kesempatan, dan iman terbaik.